Dalam kesempatan tersebut, sejumlah tamu undangan turut hadir. Di antaranya Bupati Kabupaten Tulungagung, forum koordinasi pimpanan daerah (forkopimda) Tulungagung, perwakilan DPW PPNI Jawa Timur (Jatim), LLDIKTI wilayah VII Jatim, Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, para direktur rumah sakit se-Tulungagung, dan lain-lain.

Saat memberikan sambutan, Ketua STIKES Hutama Abdi Husada, Dr. H. Yitno, SKp., M.Pd , mengatakan, lulusan yang diwisuda dari prodi S1 Keperawatan dengan acuan kurikulum, yaitu kurikulum berbasis kompetensi.

Beban SKS yang diambil sebanyak 149 SKS dengan masa studi 4 tahun (8 semester). Terdiri dari 70 persen pengetahuan teori dan 30 persen penerapan praktik (laboratorium, klinik, dan komunitas).

Sedangkan untuk pendidikan profesi Ners, beban SKS diambil sebanyak 36 SKS diselesaikan dalam 2 semester, melewati 10 departemen.

Sementara prodi D-III Keperawatan menggunakan acuan penyelenggaraan akademik kurikulum tahun 2013. Beban belajar diukur berdasarkan SKS. Beban SKS yang diambil sejumlah 116 SKS yang diselesaikan selama 6 semester, dengan porsi teori 40 persen dan praktik 60 persen.

“Hal itu sesuai dengan visi STIKES Hutama Abdi Husada. Yakni Menjadi Sekolah Tinggi Kesehatan yang Unggul dalam Bidang Kesehatan di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2020,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Tulungagung ini.

Kegiatan pembelajaran mahasiswa bersifat student center learning dengan berbagai pembelajaran, di antaranya diskusi, seminar ceramah, dan praktika, yang dilaksanakan di STIKES Hutama Abdi Husada. Sedangkan untuk pengalaman belajar klinik dan lapangan, di antaranya RSUD dr Iskak, RSUD dr Soedono Madiun, RSU Orpeha Tulungagung, dan lain-lain.

Tak kalah penting, seluruh prodi di STIKES Hutama Abdi Husada sudah terakreditasi B dan Akreditasi kampus juga telah berakreditasi B.

Artinya, semakin membuktikan bahwa sekolah tinggi ini terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan. Apalagi pada seleksi CPNS, ada kriteria tertentu untuk akreditasi perguruan tinggi. Jadi lulusan STIKES Hutama Abdi Husada tak perlu khawatir terkait akreditasi.

STIKES Hutama Abdi Husada terus berbenah untuk sarana pembelajaran. Termasuk pembangunan kampus II yang menempati lahan seluas 1 hektare, pelaksanaan pembenahan tetap berlanjut.